Bangga Jadi Penerbang yang Belajar secara Otodidak
“Wua... Flight up! Flight up! Gear up!” Riuh
terdengar di dalam kokpit pesawat CN-235. Salah satu pesawat yang
diproduksi PT Dirgantara Indonesia sekitar pertengahan 1980-an itu turun
tak terkendali dari ketinggian 10.000 kaki atau sekitar 3.330 meter di
atas Kota Bandung.Burung besi tersebut terus bergerak deras ke bawah membentuk pola seperti spiral. Jarak dengan tanah pun semakin dekat dalam hitungan detik. Namun, beruntung, ketika berada di ketinggian 5.000 kaki, pesawat kembali bisa dikuasai.